Dan mereka pun datang lagi,
berbondong menuju rumah Mu,
berdiri, menunduk, bersimpuh, menangis tersedu
mereka memujaMu wahai satu-satunya Dia..
Aku pun ingin tapi Kau tak memberiku ingin,
aku berkehendak namun Kau tak ingin aku berkehendak,
mengabdi (a’bud) tanpa bertanya,
mengikuti tanpa prasangka.. Itulah aku..
Dan mereka pun datang kembali,
tanpa sempat melihat tubuhku yang layu,
kering badanku karena merinduMu,
tak usahlah air datang jika Kau tak ingin..
Dan mereka pun pulang berlenggang,
dan aku kian terpanggang,
kering.. Lalu mati.
Begitulah kisah yang dituturkan oleh bunga kering dalam pot di samping mesjid tadi sore, puluhan orang datang silih berganti namun tidak ada yang meluangkan waktu untuk memberinya sedikit air. Dia mati sebagai sebagai satu dari ribuan contoh yang Allah tebarkan di bumi untuk manusia, yang senantiasa berlomba untuk mengumpulkan pahala di kantongnya, mencari celah kecil untuk melarikan diri dari neraka, dan selalu mencari jalan pintas menuju surga.. Tidak peduli akan sekelilingnya dan lupa untuk berserah diri.